Dalam kedamaian sunyi malam yang ditemani kicauan merdu jangkrik dan detak konstan jam beker, ku sendiri di tempat yang telah membesarkan pribadi ini. Sehingga kini jauh berbeda dari pribadi sebelumnya. Pikiran ini berkaca pada sebuah spion yang menjadi media untuk dapat bercengkrama kembali dengan waktu yang telah lewat, mencoba bersilahturahmi dengan masa-masa dimana hal itu tak pernah terulang kembali. Bertegur sapa dengan masa-masa indah, buruk, manis, pahit, bahagia, senang, sedih, maupun masa-masa yang mengecewakan.
Momen in muncul ketika sebuah tanda tanya besar datang menghampiri, saat jasad ini berada pada kondisi sunyi sepi ditengah hiruk pikuknya kota kembang, hingga pikiran ini bertransformasi pada dimensi waktu yang telah berlalu. Sebuah upaya dalam menata untuk mengarungi derasnya dimensi waktu yang akan dilewati, berpetualang dengan kondisi yang tak pernah pasti selain kepastian kembali pada sang Khalik.
Dengan mata mulai meredup, pikiran itu masih asik memungut kepingan-kepingan puzzle dari masa lalu untuk dirangkai menjadi jawaban dari tanda tanya besar itu. Berlari, berputar, meloncat, pikiran ini dengan semangatnya terus berusaha menjelajahi dimensi waktu yang lalu.
Setiap dimensi waktu satu per satu dilewati, akhirnya kepingan itu terangkai menjadi satu hingga terjawab sudah tanda tanya besar itu. Kumpulan kepingan tersebut menjadi sebuah kalimat " Berpetualang Untuk Mencari Ridho Allah SWT", sebuah ungkapan sebagai bekal untuk kembali menjalankan amanah yang di emban sebagai pondasi awal untuk melewati batu cadas yang membentang atau pun kerikil-kerikil kecil yang berserakan disepanjang jalan, dimana pndasi tersebut dibangun dari bahan dasar kontruksi kehidupan yaitu Al-quran dan Al-hadist.
Pada akhirnya, petualangan tersebut berhenti pada satu tempat yang pasti, satu tempat yang disediakan oleh yang Hak. Mungkin kita tiba di sebuah mutumanikam seindah gunung, seksotik dasar laut, dan sedamai goa. Atau mungkin menemukan sebuah tempat antah brantah. Entahlah, semua itu tergantung kemampuan orientering kita dalam menentukan jalan setapak kehidupan ini untuk mencapai titik koordinat harapan dan impian setiap insan.
waullahu alam......
0 komentar:
Posting Komentar